5G diluncurkan oleh perusahaan telekomunikasi terkemuka Amerika Serikat yaitu AT&T dan Verizone. Namun ada kejadian menarik, selama peluncurannya kemarin, beberapa maskapai sampai harus membatalkan penerbangannya.
Apa yang terjadi ya kok sampai membatalkan penerbangan?
Ternyata C-Band 5G yang dioperasikan jaringan seluler di Amerika tersebut berpotensi mengganggu beberapa instrumen penting yang terdapat dalam pesawat. Menurut rilis dari the verge, setidaknya ada lima maskapai besar yang mengumumkan pembatalan diantaranya Emirates, Air India, ANA, and Japan Airlines.
Tapi tidak semua pesawat yang dioperasikan oleh kelima maskapai tersebut yang dibatalkan penerbangannya. Hanya pesawat Boeing type 777 yang mengalami pembatalan. Hal tersebut sesuai dengan pemberitahuan dari Boeing bahwa pesawat Boeing 777 akan terganggu dengan sinyal C-Band 5G yang akan mulai beroperasi di AS pada 19 Januari 2022 khususnya pada instrumen altimeter yang terpasang di pesawat tersebut.
Kemudian, Japan Airlines mendapatkan konfirmasi dari FAA bahwa tidak ada lagi masalah dengan pengoperasian Boeing 777 ke Amerika Serikat. Sehingga pihak maskapai akan melakukan pendaratan di Amerika Serikat pada 20 Januari 2022 keesokan harinya.
Lalu maskapai ANA juga mengambil langkah serupa dengan Japan Airlines, bahwa penerbangan ke Amerika Serikat aman seperti yang dikonfirmasi oleh FAA.
“Jadwal normal berdasarkan pemberitahuan FAA bahwa tidak ada masalah keselamatan dengan pengoperasian pesawat Boeing 777 ke bandara AS yang kami layani.” Kata Maskapai ANA dalam rilisnya.
Sebelum Japan Airline dan ANA mengeluarkan rilis tersebut, sebelumnya pihak AT&T dan Verizone secara sukarela menunda peningkatan antena 5G mereka di beberapa titik Bandara di Amerika Serikat.
Sebagai informasi, Ini adalah ketiga kalinya AT&T dan Verizon setuju untuk menunda penyebaran layanan nirkabel C-Band 5G yang baru. Pada November 2021 lalu perusahaan tersebut juga menunda penyebaran selama 30 hari hingga 5 Januari 2022. Awal bulan ini, mereka kembali setuju untuk menunda penyebaran hingga 19 Januari 2022.
Begitulah penerapan jaringan nirkabel 5G di Amerika Serikat, bagaimana dengan di Indonesia? Kita tunggu saja.