Kwan Sing Bio, Kelenteng Terbesar Seantero Asia Tenggara di Jantung Kabupaten Tuban

Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban

Bumi wali, brand yang diusung Kabupaten Tuban. Menandakan banyaknya wali yang bersemayam di Kabupaten ini. Selain Bumi Wali, Tuban memiliki brand lainnya yaitu The Spirit Of Harmony atau sebut saja TTSOH. TTSOH sebenarnya bukan barang baru. Sudah sejak lama Tuban memang hidup berlandaskan semangat harmoni dalam perbedaan. Contoh paling nyatanya adalah berdirinya kelenteng yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara : Kelenteng Kwan Sing Bio.

Saya pas cuti kemarin berkesempatan mengunjungi kelenteng ini. Kelenteng Kwan Sing Bio terletak di Jalan R.E. Martadinata, Tuban. Tepat di pinggir laut jawa. Kalau kamu sering lewat Pantura pasti tahu kelenteng ini. Tandanya mudah. Kelenteng ini punya ikon unik : Patung Kepiting Raksasa di pintu masuknya.

Saya berkunjung di sana pas hari minggu. Dulu-dulu sih ramai kalau pagi gini. Tapi mungkin ini karena imbas adanya CFD di Jalan Sunan Kalijogo. Sehingga mengurangi minat jalan-jalan ke kawasan sekitar kelenteng.

Saya parkir motor. Parkirnya gratis. Kalau mobil bisa parkir di lapangan parkir sebelah barat. Tanya saja sama petugas di sana.

Saya masuk ke pelataran utama kelenteng melalui lorong. Di lorong ini ada relief peta Indonesia, peta Tiongkok dan relief tembok besar Tiongkok. Tidak mengherankan, kelenteng memang tempat ibadah agama Khonghucu yang berasal daratan Tiongkok. 

Masuk terus ke belakang. Saya melihat bangunan megah. Mungkin sekitar 4 lantai. Bangunan berarsitektur Tiongkok. Hijau, merah, keemasan dan kuning adalah warna-warna yang mendominasi bangunan kelenteng Kwan Sing Bio. Di depan bangunan megah ini ada semacam boulevard yang luas.

Di tengah boulevard ini ada kolam yang besar. Di tengah kolam ada bangunan semacam kelenteng kecil gitu. Tertutup bangunannya. Saya tidak tahu berisi apa. Di sini sayangnya nggak ada guide. Kalau ada guide mungkin lebih jos. Jadi orang-orang awam macam saya ini jadi tahu seluk beluk kelenteng kebanggaan Tuban ini.

Masih di kolam boulevard. Selain bangunan kecil mirip kelenteng, kolam ini dilengkapi sama jembatan. Jembatan ini ya ala-ala Tiongkok gitu. Jembatan ini sering jadi spot untuk selfie. Selain jembatan ada juga patung-patung naga yang mengejar bola api. Pokoknya kalau kamu foto di sini suasananya udah kaya di Tiongkok.

Patung Y.M. Kongco Kwan Sing Tee Koen

Kamu tentu ingat beberapa waktu lalu ada patung yang didirikan di Kawasan Kelenteng Kwan Sing Bio. Sebuah patung yang berdiri di kawasan beribadah dan untuk keperluan ibadah. Kamu sudah masuk saja ke kawasan ini bakal sulit menemukannya. Karena patung ini berada di belakang bangunan setinggi 4 lantai.

Saya harus keluar dari boulevard utama menuju arah barat. Di sana ada semacam gerbang besar. Setelah itu noleh ke kiri baru kelihatan patung yang sempat jadi kontroversi di media sosial. Kalau di media sosial lokal Tuban sih adem ayem. Kan sudah lama memiliki semangat harmoni. Ini Bumi Wali, Bung. Jangan coba-coba provokasi soal SARA di sini. Ndak laku!

Patung ini diberi nama Y.M. Kongco Kwan Sing Tee Koen, sesuai dengan prasasti yang menempel pada pondasi patung ini. Di Prasasti itu terbubuh tandatangan Zulklifli Hasan, Ketua MPR RI.

Di sekeliling patung ada taman-taman dan relief yang menggambarkan kehidupan Y.M. Kongco Sing Tee Koen. Ada juga patung-patung panda yang lucu. Ada patung gajah dan lain-lain.

Setelah puas melihat-lihat patung ini, saya putuskan untuk kembali ke rumah. Ada yang menarik, di pelataran parkir ada Musholla. Iya benar ada Musholla di area peribadatan Kelenteng ini. Jadi buat kamu yang muslim, jangan khawatir jika ingin melaksanakan Sholat.

Saya sebenarnya ingin memasuki tempat beribadahnya, yang ada lilin-lilin besar itu. Cuma kok ya segan. Saya juga urungkan niat untuk meminta ijin masuk.

Terakhir #AyoDolanTuban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar