
Ziarah Sunan Kudus di Kabupaten Kudus Jawa Tengah akan membuat hati tenang dan akan memberikan energi positif untuk melakoni kehidupan. Sunan Kudus merupakan salah satu anggota walisanga yang berjasa mengislamkan tanah jawa di masa lampau.
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi makam Sunan Kudus. Saya berombongan menggunakan bus besar berkapasitas 60 orang. Di Tuban, tradisi ziarah Walisongo sangatlah kental. Setiap tahun ada banyak orang yang menyisihkan uang dan waktunya untuk berziarah ke makam Walisongo.
Sekilas Tentang Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah salah satu anggota Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sunan Kudus sama dengan anggota Walisongo lainnya, sangatlah menghargai budaya lokal saat menyebarkan agama Islam. Penghargaan sang Sunan terbukti dari arsitektur menara kudus yang mirip dengan candi yang waktu itu memang banyak dibangun oleh masyarakat jawa. Saat ini menara ini menjadi daya tarik orang yang akan Ziarah Sunan kudus.
Selain itu, juga ada tempat wudlu yang desain bangunannya pun mirip dengan milik orang jawa pada zaman dahulu.
Bahkan, Sunan Kudus melarang masyarakat muslim untuk makan sapi, karena sapi merupakan hewan yang terhormat bagi masyarakat jawa saat itu. Maka, tidak mengherankan, di Kudus banyak masakan yang berbahan dasar daging kerbau.
Cara menuju ke Makam Sunan Kudus
Cara menuju ke Makam Sunan Kudus sebenarnya mudah karena terletak di tengah Kota. Saya akan bahas jika kamu berombonhan Bus seperti saya kemarin.
Bus Menuju ke Terminal Wisata
Di Kudus sudah disediakan terminal wisata untuk mengakomodir penziarah. Ini sama dengan beberapa tempat ziarah lainnya yang menyediakan terminal wisata.
Parkir Bus di Terminal Wisata
Setelah sampai di terminal wisata, parkir busnya di sana. Penumpang turun dan mempersiapkan diri untuk menuju makam.
Panitia Membayar Retrebusi Terminal
Sesaat setelah parkir, panitia ziarah agar ke pos terminal untuk membayar retrebusi terminal sebesar Rp 15.000.
Membeli Tiket untuk Angkot atau Angkutan Lainnya
Di tempat retrebusi tadi terdapat loket untuk membeli tiket angkutan umum yang akan membawa kamu ke makam Sunan Kudus. Harganya Rp 5.000 per tiket. Tiket tersebut sebenarnya untuk Angkot, jika kamu berminat angkutan yang lain, kamu bisa tanya sama petugas di situ.
Naik Angkot ke Makam Sunan Kudus
Saya kemarin sih naik angkot. Enggak lama sih cuma beberapa menit sudah sampai di Makam.
Pengalaman Ziarah
Setelah sampai di komplek makam Sunan kudus, saya disambut dengan megahnya menara kudus yang bergaya jawa jaman dulu. Tersusun dari batu bata merah menjulang dengan gagah.
Di puncak menara tedapat bedug yang kentongan yang akan dibunyikan ketika masuk waktu Sholat Lima Waktu. Bunyi bedug dan kentongan dari menara ini juga sangat khas. Membuat kangen orang yang pernah mendengarnya.
Selain menara, secara keseluruhan komplek makam ini memang memiliki corak jawa jaman dahulu. Mulai dari pagarnya, pintu gerbangnya, lalu balai-balainya hingga tempat wudlunya. Ketika ke sini, seolah kamu berada di jawa zaman dulu. Istilah popnya Wisata Masa Lalu.
Ketika masuk, saya melapor kepada pengurus makam tersebut. Setelah itu ketika di gerbang makam saya harus melepas sandal yang saya pakai. Tips dari saya, silakan letakkan sandal kamu di tempat yang aman. Maksudnya biar mudah mengambilnya lagi.
Setelah itu, samapai di makam. Seperti biasa, jika kamu berkunjung ke tempat orang, maka hormatilah segala aturan yang ada di dalamnya. Sama dengan itu, kamu juga harus menghormati dan menaati semua aturan yang ditetapkan oleh pengelola makam Sunan Kudus ketika berkunjung ke tempat ini.
Setelah sampai di area makam Sunan Kudus, jangan lupa untuk mengucapkan salam kepada Sunan Kudus, kirim Fatihah untuk rasa terimakasih kita, karena jasa beliau dan walisongo lainnya, akhirnya pulau Jawa mencecap nikmatnya menjadi orang Islam.
Saat saya di sana, suasana sudah mulai ramai. Lantunan kalimat tahlil bersahut-sahutan dari para peziarah. Mereka dengan khusyuk menghadiahkan doa kepada kanjeng Sunan. Suasana yang sangat membuat tenang bagi siapapun yang melihatnya.
Setelah itu, kamu bisa keluar dengan hormat dari makam. Jangan lupa untuk menyisihkan uang untuk infaq. Uang tersebut digunakan oleh pengelola untuk memelihara segala fasilitas yang dinikmati oleh peziarah.
Oleh-oleh Khas Kudus
Kudus memiliki oleh-oleh khas berupa kretek. Tapi bagi saya yang enggak doyan rokok kretek, kamu bisa memilih Jenang Kudus. Jenang adalah makanan khas Kudus yang memiliki tekstur dan rasa seperti dodol garut. Mungkin beberapa orang akan sulit membedakan antara jenang dan dodol.
Saya membeli jenang kudus di Museum Jenang Kudus Mubarok. Sebenarnya jenang kudus tidak hanya Mubarok, namun saya pribadi suka sama jenang kudus. Jenang kudus yang lain pun tetap enak kok.
Untuk Jenang Kudus, nanti saya tulis deh lengkapnya pengalaman saya.