![Kartu Jak Lingko](https://www.kangrudi.com/wp-content/uploads/2021/11/kartu-jak-lingko.jpg)
Kartu Jak Lingko sekarang bisa digunakan untuk semua moda transportasi di Jakarta. Di antaranya KAI Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, BRT Transjakarta, Metrotrans, Minitrans, dan Mikrotrans. Banyak banget ternyata jenis angkutan umum di Jakarta.
Memang, saya mengakui di Indonesia, angkutan umum terbaik ya di Jakarta. Bukan berarti di tempat lain jelek. Di tempat lain pun bagus dari segi infrastruktur dan sistemnya. Lalu kenapa di Jakarta saya bilang terbaik? Jawabannya adalah orang-orang yang enjoy naik angkutan Umum.
Di Jakarta angkutan umum sangatlah populer. Banyak banget yang secara aktif menggunakan angkutan umum untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Yang mana ini tidak ditemui di tempat lain. Contoh dekat, di tempat saya tinggal. Di tempat saya, angkutan umum tersedia sudah lama, ada sistem angkutan kota, angkutan pedesaan, Bus AKAP hingga Bus AKDP.
Namun perlahan namun pasti, sistem angkutan umum tersebut berguguran, karena kurangnya minat orang untuk naik angkutan umum. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil.
Kembali ke Jakarta, Kartu Jak Lingko ini diterbitkan bersamaan dengan diluncurkannya sistem transportasi terintegrasi yang disebut Jak Lingko. Awalnya pemilik kartu Jak Lingko hanya dapat menggunakannya di Angkutan Umum yang bertanda Jak Lingko.
Pemanfaatan Kartu Jak Lingko
Jaringan angkutan umum yang makin meluas dengan berbagai moda di Jakarta, akhirnya menuntut adanya sistem yang mengintegrasikan seluruhnya. Maka pemerintah provinsi DKI Jakarta membuat Kartu Jak Lingko yang penggunanya dapat memanfaatkan untuk :
- Transjakarta atau Bus Besar
- MiniTrans atau Bus Medium
- MikroTrans atau Angkot
- MRT Jakarta
- LRT Jakarta
- KRL Commuter Line
- MRT KAI Bandara
- Jalan tol di wilayah Jabodetabek*
- Merchant-merchant yang sudah bekerjasama dengan JakLingko*
Untuk menggunakannya, caranya hampir sama antar satu moda dengan dengan moda yang lain. Bedanya, hanya di pengaturan tarifnya. Untuk KAI CommuterLine misalnya, tarif yang berlaku adalah Rp 3.000 untuk 25 KM pertama. Selanjutnya akan memiliki tarif Rp 1.000 per 10 KM.
Kemudian untuk MRT skema pembayarannya juga mirip dengan KAI CommuterLine. Sedangkan untuk Moda BRT TransJakarta memiliki tarif flat. Artinya jauh dekat sama.
Cara Mendapatkan Kartu
Untuk mendapatkan kartu multifungsi yang terintegrasi ke beberapa moda transportasi ini, kamu cukup datang ke Halte TransJakarta, Stasiun LRT yang terintegrasi Jak Lingko, Stasiun MRT yang terintegrasi Jak Lingko dan Stasiun Kereta Commuter yang terintegrasi Jak Lingko.
Untuk kamu yang sering menggunakan angkutan umum sudah pasti sering berkunjung ke halte atau stasiun, jadi mudah saja untuk mendapatkan kartu ini.
Selain kartu, Jak Lingko juga menerbitkan aplikasi, namun untuk aplikasi tadi saya search di PlayStore belum ada. Mungkin belum launching. Jika sudah launching nanti akan saya tambahkan di tulisan ini. Sepertinya akan seru, semua pembayaran transportasi di Jakarta akan menggunakan Jak Lingko baik berupa kartu maupun applikasi.
Cara Naik Angkutan Umum di Jakarta
Angkutan Umum di Jakarta sekarang terus berbenah. Pembenahan transportasi umum di Jakarta sudah mulai pada saat pembuatan jalur khusus yang bernama Bus Way dan Angkutan yang melewatinya memiliki nama TransJakarta.
TransJakarta memberikan model baru layanan angkutan Bus di Jakarta. Dulu, jika ingin menggunakan Bus, maka masyarakat akan memberhentikan bus di sembarang tempat. Hal tersebut memicu terjadi kemacetan. Bus TransJakarta berbeda, jika masyarakat ingin menggunakannya, maka masyarakat tidak bisa lagi memberhentikan bus di sembarang tempat, dengan kata lain harus di halte. Baik naik maupun turun terpusat di halte. Dengan begitu makan kemacetan dapat dihindari.
Setelah TransJakarta, lalu selanjutnya adalah penataan mikrotrans atau yang sering dikenal sebagai angkot. Di Jakarta, angkot sama seperti kota lainnya, memiliki citra yang semrawut, kebut-kebutan kejar setoran dan lain-lain. Namun sejak meluncurnya program Jak Lingko, angkota jadi lebih tertib. Cara naik jak lingko berbeda dengan angkot sebelumnya.
Angkot sekarang sama dengan TransJakarta harus dari halte ke halte. Tidak ada lagi yang memberhentikan angkot di sembarang tempat. Lalu pembayaran Jak Lingko pun sudah sepenuhnya Cashless menggunakan Kartu Jak Lingko, dan gaji sopir tidak dihitung dari jumlah penumpang. Akhirnya sopir pun lebih tertib.
Sekilas Tentang Jak Lingko
Menurut situs resmi Jakarta, Jak Lingko adalah sistem transportasi terintegrasi baik rute, manajemen, maupun pembayarannya. Integrasi ini tidak hanya melibatkan antarbus besar, medium, dan kecil milik TransJakarta, tetapi juga transportasi berbasis rel yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti MRT dan LRT.
Dengan hadirnya jak lingko maka sistem transportasi di Jakarta akan semakin terpadu. Mimpi bahwa yang bergerak adalah manusianya bukan kendaraannya akan bisa terwujud dengan terselenggaranya sistem Jak Lingko ini.
Jak Lingko terdiri dari dua kata, yaitu Jak dan Lingko. Jak berarti adalah Jakarta, tempat sistem transportasi ini berada. Lalu Lingko berasal dari dari nama sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sistem persawahan Lingko adalah sistem persawahan yang berjejaring saling terhubung.
Sehingg nama Jak Lingko digunakan dengan harapan dapat mengintegrasikan seluruh jaringan transportasi di Jakarta.