QRIS merupakan kependekan dari Quick Response Code Indonesian Standard. Menurut situs resmi Bank Indonesia (BI) QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
Lalu untuk kamu yang belum tahu bagaimana cara membacanya, apakah Kiyuris? Atau lainnya? Yang benar adalah KRIS.
Beberapa hari ini, viral seorang bule yang kagum dengan fitur yang ada di ATM di Indonesia. Katanya ATM di Indonesia memiliki fitur yang sangat lengkap. Alih-alih hanya menyediakan menu tarik tunai, tapi malah banyak sekali fitur pembayarannya, seperti listrik, PDAM, pulsa, tagihan belanja Online, Transfer bahkan tiket pesawat dan lain-lain.
Bagi warga Indonesia fitur tersebut sangatlah biasa. Bahkan netizen Indonesia mengatakan, bahwa bule tersebut harus mencoba fitur QRIS yang sangat canggih. Akan lebih mencengangkan, lebih canggih dari fitur di ATM.
Table of Contents
Fitur QRIS
Baru tentang ATM saja seorang American Citizen kagum luar biasa dengan perbankan Indonesia. Padahal ada satu lagi fitur bank di Indonesia yang disebut QRIS (baca : KRIS)
Fitur ini memungkinkan nasabah bertansaksi dengan cukup scan QR Code yang ada di pedagang atau merchant.
Sebelum ada QRIS, banyak penyelenggara jasa sistem pembayaran yang menerbitkan QR Code mereka sendiri untuk layanan pembayaran mereka. Makanya enggak heran, ketika kamu misalnya ke merchant untuk beli kopi maka akan banyak banget QR Code bertebaran di Merchant tersebut. Ada QR Code Shopee, LinkAja, Dana dan lain-lain.
Berangkat dari niat untuk mempermudah pengguna jasa sistem pembayaran atau konsumen, maka Bank Indonesia menggagas QRIS. Dengan teknologi baru ini, maka merchant hanya perlu menyediakan satu QR Code dan pelanggan atau konsumen dapat menggunakan aplikasi sistem pembayaran apapun untuk bertransaksi.
Saat ini sudah banyak pihak yang memanfaatkan teknologi ini. Pedagang kaki lima, kotak amal di Masjid, pedagang retail, UMKM dan lain-lain. Jadi kamu enggak perlu lagi repot-repot membawa cash dan menginstall banyak aplikasi apabila ingin bertransaksi dengan metode QR code.
Biaya Penggunaan QRIS
Kan kamu pasti mikir, orang transfer antar bank aja ada biayanya, apakah penggunaan QRIS yang bisa cross bank berbiaya? jawabannya tentu saja berbayar. Biaya penggunaannya diatur oleh Bank Indonesia. Besarannya masih masuk akal kok jika kamu membandingkannya dengan manfaat yang juga sangat besar.
Berikut adalah biaya yang dikenakan kepada merchant pengguna QRIS :
- Untuk transaksi reguler biayanya 0,7% dari nilai transaksi.
- Untuk transaksai yang berkaitan dengan pendidikan biayanya 0,6% dari nilai transaksi.
- Selanjutnya transaksi di SPBU biayanya 0,4% dari nilai transaksi.
- Terakhir untuk transaksi yang berkaitan dengan bantuan sosial tidak dikenakan biaya alias gratis.
Tarif di atas merupakan taris dari Bank Indonesia dan berlaku untuk semua penyelenggara jasa sistem pPerbankan Luar Negeri
Perbankan Luar Negeri Versus Dalam Negeri
Yuk lanjut tentang video viral yang menayangkan seorang bule yang mengagumi fitur lengkap yang ada di ATM Indonesia. Oiya, untuk kamu yang belum tahu, ATM dalam bahasa Indonesia adalah kependekan dari Anjungan Tunai Mandiri. Sedangkan dalam bahasa Inggris ATM adalah kependekan dari Automatic Teller Machine.
Setelah video tersebut viral, banyak komentar netizen yang menyatakan bahwa yang dikatakan oleh bule tersebut benar. Di Jepang misalnya, tidak ada ATM yang beroperasi penuh selama 24 jam. Hanya beroperasi ketika hari dan jam kerja. Serta ternyata di sana juga ada jam-jam tertentu yang berbayar atau berbayar mahal.
Di Indonesia tarik tunai di ATM biayanya gratis jika kamu menariknya di ATM milik Bank yang sama dengan penerbit kartu. Kamu baru akan membayar biaya ketika menarik di ATM Bank lainnya, itupun tidak mahal dan sama terus tarifnya selama 24 jam x 7 hari.
Selain penarikan, untuk pembuatan rekening pun tidak semudah di Indonesia. Di Jepang, Kanada hingga Amerika Serikat, kamu harus membuat janji terlebih dahulu dengan pihak bank untuk membuka rekening.
Di Indonesia, kamu tidak perlu membuat janji terlebih dahulu. Kamu cukup ke bank dengan membawa kartu identitas dan uang tunai untuk saldo minimal saat membuka rekening. Setelah itu kamu akan pulang dengan membawa buku tabungan beserta kartu ATMnya.
Bahkan, mulai pandemi kemarin banyak bank membuka layanan pembukaan rekening melalui online. Jadi kamu enggak perlu ke bank, hanya perlu komunikasi melalui smartphone kamu.
Terakhir ada komentar tentang keadaan ATM di New York City (NYC) di Amerika Serikat. Di sana, ATM banyak yang terkena aksi vandalisme. Banyak sekali bekas coretan yang kotor. Yang mana hal tersebut tidak terjadi di ATM yang ada di Indonesia. Di Indonesia, ATM sangat terjaga kebersihannya dan memiliki kamera pengawas 24 jam yang menjamin keamanan kamu ketika sedang berada di ATM.
Secanggih itu ternyata layanan digital bank di Indonesia. Yuk ke Indonesia!