Bebek Sinjay adalah makanan khas Madura yang harus kamu coba minimal satu kali seumur hidup kamu. Rasanya enak, teksturnya empuk cocok untuk semua usia.
Beberapa waktu lalu, saya ingin menyebrang ke Madura. Kebetulan istri dan anak saya belum pernah melintas jembatan Suramadu. Jembatan ini merupakan yang terpanjang, menghubungkan pulau Jawa dan pulau Maduara, melintas di atas selat Madura.
Jembatan ini juga menjadi satu capaian yang luar biasa dari dunia konstruksi tanah air. Karena untuk pertama kalinya Indonesia membangun jembatan yang menghubungkan dua pulau yang berarti juga melintasi selat. Tentu tantangan teknisnya enggak sedikit.
Kembali ke Bebek Sinjay yang sangat terkenal itu. Saya tahu, di beberapa tempat ada cabangnya, tapi saya masih penasaran bagaimana jika langsung makan di tempat asalnya yakni di Bangkalan, Madura.
Bebek Sinjay Sambal Pencit
Saya langsung bercerita tentang bebek goreng sinjay saja ya. Untuk perjalanan menuju pulau Maduranya, saya taruh di bagian akhir tulisan ini.
Google map di Handphone saya memberi notifikasi bahwa saya sudah berada di lokasi, saya masuk ke gerbang parkirnya. Untuk parkir kamu harus menyiapkan uang Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk motor kendaraan roda dua.
Saat saya ke sana, bertepatan dengan hari Minggu. Jadi ramai sekali. Untuk mencari parkir saja antri. Sebenarnya tenang saja, karena tempat parkirnya luas. Jadi enggak perlu khawatir enggak kebagian tempat parkir.
Setelah itu saya menuju ke tempat makannya. Restorannya besar, beratap tinggi, sekilas mirip rumah gadang namun tidak ada lengkungan yang ujungnya lancip. Lalu, suasananya tentu saja ramai. Sesuai dengan tempat parkirnya tadi.
Saya menuju ke Kasir untuk memesan makanan. Antrinya cukup panjang. Saya dengan sabar antri. Karena sudah terbayang bagaimana nikmatnya bebek sinjay yang terkenal itu. Kemudian saat di depan kasir, saya langsung pesan tiga porsi bebek sinjay sambal pencit. Lalu saya juga pesan sembilan porsi untuk saya bawa pulang alias takeaway.
Setelah saya bayar, saya mendapatkan bukti bayarnya. Lalu saya antri mengambil pesanan saya. Ternyata antrian di pengambilan makanan ini jauh lebih banyak. Di struk bukti bayar terdapat nomor. Nah petugas restoran akan memanggil berdasarkan nomor. Saya mendapatkan nomor 293. Dan saat nomor 283 ternyata stok bebek yang matang habis. Jadi saya harus menunggu sampai bebek berikutnya matang dan siap untuk disajikan.
Selanjutnya, setelah saya antri lumayan lama, nomor saya dipanggil. Lalu saya membawa makanan saya di atas nampan. Saya seperti self service di restoran Fast Food.
Perjuangan belum selesai, karena saya harus antri untuk mengambil minuman.
Harga Makanan
Sebelum saya bercerita tentang rasanya, saya akan memberi tahu kamu tentang harganya. Saya pesan tiga porsi bebek goreng dengan sambal pencit. Jika dimakan di tempat seperti saya maka harganya Rp 30.000 karena paketnya ada minumnya. Kamu bisa memilih Teh, Jeruk atau Air Mineral. Untuk minuman lainnya ada sih, tapi saya tidak tahu berapa harganya.
Nah, jika kamu ingin bawa pulang, maka ada dua pilihan. Pertama menggunakan nasi maka harganya Rp 25.000. Lalu yang kedua tanpa menggunakan nasi harga Rp 21.000.
Murah banget untuk seporsi bebek goreng seenak Sinjay.
Rasa Bebek Sinjay
Selanjutnya saya akan bahas rasanya. Jadi setelah saya antri lama akhirnya saya mendapatkan yang saya tunggu-tunggu, yaitu bebek sinjay khas Madura.
Pertama kali melihat, bebeknya berwarna cerah. Nasinya panas, ada sambal pencitnya yang terlihat sangat segar dan ditemani irisan timun beserta daun kemangi.
Saya coba dulu buka daging bebeknya. Pas saya makan, ternyata lembut. Enggak membal seperti dugaan saya. Enak banget. Sepertinya bebeknya masih muda sehingga teksturnya lunak gitu. Bumbunya juga enak. Rasanya perpaduan lembut dan gurih.
Berikutnya Saya coba kulitnya. Kalau bagian dagingnya saja enak, tentu saja bagian kulitnya makin enak. Kulitnya krispi dan gurih tentu saja. Tapi ada tekstur lembut dan sedikit kenyal.
Saya penasaran dengan sambalnya. Awalnya saya mengira bahwa saya bisa memesan sambal lainnya. Ternyata di sini khasnya ya sambal pencitnya.
Saya coba mengambil sedikit daging bebeknya lalu saya cocolkan ke sambal pencitnya. Ternyata rasanya enak banget. Rasanya enggak begitu pedas dan karena pencit jadi ada sensasi segarnya.
Untuk yang belum tahu, pencit itu adalah mangga muda. Jadi sambal pencit ya sambal mangga muda. Di bebek sinjay ini, pencitnya diserut panjang-panjang gitu.
Saya langsung makan sampai habis tanpa sisa. Paling tinggal tulang-tulangnya saja.
Perjalanan Saya ke Bebek Sinjay
Sebelum lanjut, saya akan berikan alamat tempat saya makan bebek sinjay tepatnya di Jalan Raya ketengan 45 Burneh, Bangkalan, Pulau Madura Indonesia.
Saya berangkat dari Tuban sekitar pukul 08.30 WIB lalu melintasi Surabaya dan sampailah di Jembatan Suramadu. Dulu jembatan ini berbayar karena merupakan jalan tol, namun saat saya melintas, jembatan ini gratis. Setelah saya googling ternyata jembatan ini sudah digratiskan sejak tahun 2018 lalu.
Kebetulan istri dan anak saya baru kali ini melintas jembatan suramadu. Jadi mereka senang ketika akhirnya bisa melintasi jembatan ini. Setelah sampai di Madura saya menset tujuan di google map ke bebek sinjay.
Nah pas di Madura ternyata banyak bertebaran warung-warung yang menyediakan menu bebek goreng. Mungkin suatu hari saya bisa mencicipinya.
Saya sampai di Bebek Sinjay tepat saat makan siang.
Nah untuk kamu penggemar bebek goreng kamu harus ke Madura. Yuk ke Jawa Timur!