Cara ke kota tua dengan KRL atau Commuterline sekarang agak berbeda. Hal ini pasca penerapan SO5 oleh PT Kereta Commuterline Indonedia atau KCI.
Walaupun ada perubahan, tetapi tidak membuatnya makin sulit. Penumpang hanya perlu sedikit menyesuaikan saja cara ke kota tua dengan KRL ini. Cara ke kota tua dengan KRL tetap menjadi pilihan terbaik.
Kota Tua merupakan kompleks bangunan yang merupakan kota Jakarta di zaman kolonialisme Belanda di Indonesia. Kompleks kota tua sangat luas yang terdiri dari berbagai bangunan.
Lalu yang sering dikunjungi adalah Museum Fatahillah. Karena memang paling luas halamannya.
Saya akan menuliskan tentang bagaimana cara ke kota tua dengan KRL. Simak terus, ya.
Cara ke Kota Tua dengan KRL
Cara ke Kota dengan KRL sangat mudah. Karena kota tua dekat dengan stasiun Jakarta Kota. Stasiun ini juga termasuk dalam kawasan kota tua.
Siapkan Uang Elektronik dengan Saldo Cukup
Ini selalu saya sampaikan ketika menyampaikan cara naik KRL. Karena uang elektronik ini adalah satu-satunya cara pembayaran yang diterima oleh pihak KRL. Saldo cukup juga akan sangat berguna untuk kamu. Soalnya terkadang sangat memakan waktu jika kamu tidak mempersiapkannya dengan baik.
Lihat Rute KRL
Setelah terjadi perubahan ke-5 atau Switch over ke-6, ada banyak perubahan rute kereta. Paling besar perubahannya adalah KRL yang menuju ke stasiun Jakarta secara langsung, hanya Kereta dari Bogor. Sedangkan KRL dari arah lain mengharuskan untik transit.
Tempat Transit
Saya akan memberikan gambaran transitnya, ya. Jika kamu dari Bekasi atau Cikarang, kamu bisa transit di Manggarai. Jika kamu dari Bekasi yang ke arah Pasar Senen, kamu bisa transit di Kampung Bandan. Selanjutnya jika kamu dari arah Rangkasbitung, kamu harus dua kali transit, di Tanah Abang dan Manggarai. Lalu jika kamu dari arah Tangerang, kamu bisa transit di Duri, Tanah Abang dan Manggarai.
Pastikan Jadwal KRL Commuterline
Cara ke kota tua dengan KRL yang penting adalah mengecek jadwal perjalanan. Jika kamu sudah mengetahui jadwal KRL dengan pasti, maka kamu akan mudah melewati step berikutnya. Untuk mengecek jadwal kamu bisa tanya di akun twitter @commuterline yang aktif menjawab pengguna jasa KRL.
Naik dengan Hati-hati
Teman saya pernah nyeletuk, psikologi orang ketika di jalan itu bawaannya pasti buru-buru. Di Stasiun KRL pun kamu akan menemui banyak orang yang buru-buru. Kamu jangan tiru yang buru-buru itu, ya. Jaga keselamatan kamu. Ikuti petunjuk rambu-rambu dan petugas. Lalu yang paling jangan berdesak-desakan untuk memaksakan diri masuk ke KRL padahal sudah penuh.
Ikuti Petunjuk Petugas atau Rambu-rambu
Ketika kamu sudah di atas KRL, terus ikuti petunjuk yang ada. Jika waktunya transit maka segera untuk turun dan transit. Ketika sudah waktunya sampai ya silakan turun.
Turun di Stasiun Jakarta Kota
Setelah sampai di Stasiun Jakarta Kota, maka sudah saatnya kamu untuk turun. Stasiun ini juga bagian ada kompleks kota tua Jakarta. Arsitekturnya khas zaman kolonial Belanda. Nanti deh kapan-kapan saya tulis tentang stasiun yang indah banget ini.
Keluar dan Sampailah di Kota Tua
Cara ke kota tua dengan KRL Commuterline sudah berakhir. Kamu tinggal keluar stasiun dengan terlebih dahulu tapping uang elektronik kamu di pintu keluar.
Pengalaman ke Kota Tua dengan KRL
KRL Commuterline merupakan moda transportasi massal favorit saya. KRL sudah menjangkau hampir seluruh Jabodetabek. Darj Bekasi, Tangerang, Bogor, Rangkasbitung dan Cikarang.
Stasiun KRL juga terus berbenah. Semakin canggih, semakin ramah dengan penumpang serta ramah anak dan disabilitas.
Saya beberapa kali ke kota tua menggunakan KRL Commuterline. Keluar stasiun jalan kaki sebentar sudah sampai di Museum Fatahillah.
Museum ini yang paling ramai dikunjungi masyarakat. Mungkin karena halamannya paling luas. Saya juga sering transit di sini ketika sepedaan dari Tanah Abang menujubke Ancol.
Di sini, kuliner khas Betawinya banyak. Saya sih paling suka dan kangenin adalan ketupat sayur. Entah kenapa ketupat sayur di Jakarta ini enak banget. Karena mungkin memang khasnya di sini. Jadi ya enak.
Tempatnya juga enak untuk kumpul-kumpul. Apalagi setelah dilakukan pemugaran yang tujuannya untuk melestarikan serta membuat nyaman pengunjung.
Masih di kompleks kota tua, juga ada kanal-kanal yang indah, serta bangunan-bangunan bergaya eropa di sekelilingnya. Menambah kesan yang indah.