Legen adalah minuman khas Tuban yang berasal dari air nira yang disadap dari bunga pohon lontar. Di Tuban, pohon Lontar di Tuban disebut pohon Bogor atau juga Siwalan. Dari pohon Bogor inilah minuman disadap.
Pohon bogor yang merupakan asal dari minuman ini banyak sekali tumbuh di Tuban. Pohon ini berukuran besar-besar. Berwarna kecoklatan pada batang pohonnya dan berdaun hijau seperti kelapa. Pohonnya juga tinggi menjulang.
Tentang Pohon Siwalan
Di dunia internasional pohon ini disebut Asian Palmyra Palm. Ditemukan juga tumbuh di negara lain seperti Bangladesh, Kamboja, Laos dan lain-lain. Di Tuban pohon ini dikenal sebagai pohon bogor.
Di Indonesia sendiri persebarannya juga hampir merata. Di Nusa Tenggara Timur, daun pohon Bogor atau Siwalan ini digunakan sebagai bahan dasar alat musik tradisional. Di Tuban, pohon bogor ini selain diambil legennya, juga diambil buahnya yang terkenal dengan sebutan Ental.
Buahnya bulat berkulit sabut seperti kelapa di luarnya, ada daging kenyal seperti Nata dan ada air yang manis tapi sedikit. Oiya warna buahnya kecokelatan gelap dan berkulit halus. Buah Ental ini pun jadi kuliner khas Tuban.
Satu lagi pemanfaatan pohon bogor atau Siwalan di Tuban, yaitu daunnya yang bernama lontar dipakai untuk ketupat dan topi, mungkin dimanfaatkan juga untuk hal lain tapi saya yang nggak tahu.
Ketupat lontar di Tuban hadir setidaknya dua kali setahun, yaitu saat peringatan Nisfu Syakban atau tanggal 15 Syakban pada penanggalan hijriah dan satu pekan setelah lebaran atau di Tuban disebut riyoyo.
Terakhir, pemanfaatan pohon bogor adalah untuk inspirasi desain batik khas Tuban. Kalau kalian perhatikan batik khas Tuban tidak akan ketinggalan memasukkan unsur dari pohon bogor.
Minuman Khas Tuban
Kembali ke Minuman Khas yang bernama Legen, dulu penyadapannya dari bunga pohon Bogor dilakukan sore hari dengan menggantung wadah-wadah berupa tabung-tabung yang terbuat dari bambu, kalau sekarang sudah beberapa yang menggunakan wadah dari plastik.
Ketika pagi hari pemilik pohon akan mengambil hasil sadapannya lalu dinikmati dengan menuangkannya ke gelas yang lagi-lagi terbuat dari bambu atau disebut centak.
Centak merupakan wadah yang khas untuk minum legen. Centak berasal dari bambu yang dihaluskan sedemian rupa sehingga dapat digunakan untuk menikmati minuman.
Sekarang ada banyak centak yang bisa dibuat oleh-oleh Tuban yang disebut ongkek. Ongkek adalah satu set miniatur centak, tabung bambu yang panjang serta pikulan, yang dulu digunakan oleh orang Tuban untuk menjajakan minuman ini.
Pada bulan puasa orang-orang Tuban akan memburu minuman ini sebagai menu buka puasa. Penjual-penjualnya pun banyak bertebaran seantero Tuban untuk menjajakan minuman ini. Dapat dipastikan juga semuanya laris manis habis diborong para pemburu nikmat dari Legen. Tidak heran, pasokan memang terbatas.
Walaupun pohon bogor banyak tumbuh, namun air sari bunganya terbatas. Hal itu menyebabkan pasokan minuman ini juga terbatas. Sehingga pantas saja semuanya berlomba mendapatkannya. Meskipun terbatas tapi toh harga minuman khas ini tetap terjangkau oleh berbagai kalangan di Tuban.
Rasa Minuman Legen
Terus bagaimana sih rasanya legen ini? Begini rasanya manis dengan aroma yang khas. Jika masih baru turun dari pohon ada sensasi seperti soda tapi dengan intensitas yang rendah. Walaupun manis, tapi tidak seperti manisnya tebu yang bikin haus.
Teksturnya juga sedikit kental tapi tidak sekental Sirup yang selalu muncul iklannya saat Ramadan tiba. Kemudian legen ini tidak tahan lama.
Jadi kalau beli legen pastikan yang belum basi ya dan langsung dihabiskan jangan disimpan-simpan nanti malah nggak keminum. Beberapa saat lalu memang ada minuman legen yang disajikan dalam kaleng yang diklaim lebih awet. Tapi entah kok tidak ada kabar lagi.
Konon selain nikmat dikonsumsi saat buka puasa, legen juga nikmat sekali ketika dinikmati pagi hari. Ya ini efek dari tadi yang saya bilang, di kedua waktu itu para penyadap untuk mengambil hasil sadapannya. Jadi masih Fresh.
Penjualan minuman ini biasanya dengan membuka lapak dipinggir jalan, kalau kamu sedang berjalan-jalan dan melalui Tuban akan dengan mudah kok menemukannya.
Memasuki bulan ramadan biasanya banyak juga yang berkeliling, jualan online via Facebook dan tentu saja yang paling pas ya datangi saja penyadapnya hitung-hitung sebagai sarana rekreasi melihat-lihat kebun pohon bogor. Yuk ke Tuban!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apakah legen bisa mabuk?
Legen tidak memabukkan. Minuman ini merupakan hasil sadapan yang masih fresh. Jika sudah dalam jangka waktu terntentu akan berubah menjadi tuak dan tuaklah yang bikin mabuk.
Apa yang dimaksud legen?
Merupakan minuman khas dari Kabupaten Tuban yang disadap dari pohon Bogor. Minuman ini tidak memabukan dan memiliki rasa yang manis dan segar.
Minuman Legen berasal dari apa?
Berasal dari penyadapan bunga pohon siwalan atau yang di Tuban disebut sebagai pohon bogor. Pohon ini memang banyak tumbuh di Tuban.
Apakah legen halal?
Ya, halal, selama belum basi atau terfermentasi menjadi tuak. Ketika menjadi tuak, maka tidak halal lagi. Ibaratnya legen itu makanan yang fresh dan ketika dibiarkan lama akan basi atau busuk.
Apakah legen bisa menjadi tuak?
Jawabannya bisa, jika kamu tidak bisa mengolahnya, maka dalam waktu kurang dari 24 jam akan menjadi tuak. Dan saya tidak menyarankan untuk meminum tuak karena kandungan alkoholnya yang memabukan.
Dapatkan informasi lainnya melalui Google News
kalau di medan ini biasanya di jadikan tuak, tapi baru tau kalau pohon lontar bisa ngeluarin nira juga
Benar di Tuban pun jika difermentasi akan jadi tuak.