Monumen kapal selam surabaya (Monkasel) merupakan tempat bersemayamnya kapal selam Pasopati 410. Monumen ini terletak tepat di samping kali Mas Surabaya.
Pada suatu akhir pekan, putri saya tiba-tiba mengajak untuk pergi ke Monumen Kapal Selam Surabaya. Katanya dia penasaran ingin masuk ke kapal selam. Selama ini dia hanya melihat kapan selam di buku atau di video.
Saat itu saya berangkat siang dari Tuban. Saya lewat manyar, karena pas itu di Gresik sedang macet, imbas perbaikan jalan.
Table of Contents
Monumen Kapal Selam Surabaya
Setelah menempuh waktu hampir 3 Jam dari Tuban, saya dan keluarga sampai di Monkasel Surabaya ini. Saya parkir di tempat parkir Surabaya Mall.
Setelah itu masuk melalui gerbang samping. Tiketnya Rp 15.000,- per orang. Kemudian saya masuk ke kapal selamnya.
Kapal selam ini bernama KRI Pasopati dengan nomor lambung 410. Ketika masuk, hawa pengap langsung menyergap. Tapi tidak berlangsung lama, karena di dalam ada Air Conditioner (AC) yang siap menyegarkan ruangan.
Pertama masuk disuguhi oleh tempat peluncuran torpedo. Torpedonya ukuran besar-besar. Saya tidak sempat melihat spesifikasinya termasuk kalibernya. Namun melihat sepintas rasanya dahsyat sekali. Indonesia ternyata pernah mengoperasikan kapal selam yang mematikan seperti KRI Pasopati 410 ini.
Ruangan selanjutnya ada tempat tidur untuk Anak Buah Kapal. Tempat tidurnya menggantung di dinding kapal selam. Monumen Kapal Selam Surabaya ini memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan para awak kapal selam ketika operasi sedang berlangsung.
Saya lupa urutan ruangannya. Saya akan ceritakan seingat saya saja, ya. Saya menuju ke ruangan komunikasi. Sepertinya ini ruangan untuk peralatan radio komunikasi. Tapi saya enggak bisa mengidentifikasi sebelahana radionya.
Ada satu perlatan yang khas kapal selam yang saya temui. Semacam ada teropong yang bisa melihat permukaan gitu. Dulu, saat masih anak-anak saya pertama ke Monkasel ini, seingat saya teropongnya masih berfungsi. Tapi sekarang sudah tidak lagi berfungsi.
Kemudian ada juga tempat untuk makan. Meja kecil yang saya sendiri bingung membayangkan bagaimana cara mereka makan dengan sebanyak itu awak kapal tapi mejanya kecil.
Lalu ada kamar komandan kapal. Kamarnya juga kecil.
Kapal selam di Monumen Kapal Selam Surabaya ini hampir seluruhnya dipenuhi peralatan teknis. Bentuknya pun kebanyakan berupa kran-kran pengatur valve.
Unik lagi adalah antara satu ruangan dengan ruangan lain dihubungkan dan dipisahkan dengan pintu bulat. Serasa berada di Stasiun Ruang Angkasa Internasional.
Dua anak saya sangat antusias berada di dalam kapal selam ini. Mungkin mereka bisa memenuhi imajinasi mereka masuk ke dalam kapal selam yang selama ini hanya bisa mereka lihat di Youtube.
Tenang di dalam tempatnya nyaman kok. Karena seluruh bagian Monkasel sudah dilengkapi pendingin ruangan.
Cara Menuju ke Monkasel
Untuk cara menuju ke Monumen Kapal Selam Surabaya atau Monkasel sebenarnya sangat mudah cukup setting tujuan saja di Google Map. Saya sendiri tidak pernah menggunakan angkutan umum di Surabaya.
Yang sering saya lakukan ketika ke surabaya adalah naik kendaraan pribadi. Kalaupun menggunakan kendaraan umum itu sebatas Bus Antar Kota dan berhenti di terminal.
Setelahnya pun saya menggunakan Gojek atau Grab.
Tapi patokannya mudah kok. Pokoknya sebelahnya Surabaya Mall. Monumennyabjuga besar dan mencolok. Dilihat darimanapun mudah.
Kalau alamat lengkapnya ada Jalan Pemuda Nomor 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya – Jawa Timur.
Videorama di Monumen Kapal Selam Surabaya
Setelah keluar dari kapal selam. Saya lanjut menuju ke Videorama yang berada di sebelah kapal selamnya dan masih dalam satu kompleks dengan Monumen Kapal Selam Surabaya.
Oiya ini enggak perlu bayar lagi. Sudah termasuk tiket yang awal tadi. Saat masuk ada tempat pemutaran video yang sederhana.
Kursinya dari besi, lalu ada layar dan proyektornya. Sepertinya masih sama persis dengan apa yang saya lihat ketika saya kecil dulu. Belum ada perubahan lagi.
Di dalam cukup nyaman karena dilengkapi dengan pendingin ruangan. Tidak menunggul lama video pun diputar.
Video berisi tentang kiprah KRI Pasopati 410 dalam operasi militer skala besar di Indonesia, diantaranya operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat.
Dijelaskan bahwa KRI Pasopati adalah Kapal Selam Wishkey Class buatan Uni Soviet yang saat ini bernama Rusia.
Kapal ini memiliki panjang 76 Meter dan Lebar 6 Meter. Kapal Selam ini sangat mematikan. Hingga mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat ke Pangkuan Ibu Pertiwi.
Video juga menampilkan profil tentang TNI Angkatan Laut beserta kiprahnya yang tidak diragukan lagi dalam mengawal pertahanan Indonesia pada aspek laut. Selanjutnya dikenalkan pula satuan Hiu Kencana yang merupakan satuan yang mengoperasikan kapal selam ini.
Setelah selesai, para penonton dengan tertib keluar ruangan Videorama Monumen Kapal Selam Surabaya.
Setelah itu sayapun menyudahi kunjungan saya ke Monkasel Surabaya ini. Putri saya nampaknya sudah terpuaskan rasa ingin tahunya. Yuk ke Monumen Kapal Selam Surabaya!