Pujian bulan Sya’ban adalah pujian yang dilantunkan menjelang Salat Fardlu selama bulan Sya’ban atau orang Jawa menyebutnya bulan Ruwah. Memiliki lirik yang syahdu berupa doa yang dilantunkan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga siapapun akan menunggu-nunggu pujian khas bulan Sya’ban ini dilantunkan.
Tidak lama lagi, kita akan memasuki bulan Sya’ban. Bulan yang spesial sehingga juga memiliki pujian yang khas pula yang saya sebut Pujian Bulan Sya’ban yang artinya ya puji-pujian yang dilantunkan setelah Adzan dan sebelum iqamat selama sebulan penuh di bulan Ruwah ini.
Pujian menjelang Salat telah menjadi tradisi Islam di Indonesia. Tradisi ini telah lama mengakar, sejak masa penyebaran Islam di Nusantara. Pujian berisi banyak pengajaran hingga petuah agama untuk hidup yang lebih tertata.
Table of Contents
Teks atau Lirik Pujian Bulan Sya’ban
Teks atau Lirik Pujian Bulan Sya’ban ini merupakan doa yang dilantunkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. ketika memasuki Bulan Sya’ban.
Liriknya adalah sebagai berikut:
Allahumma Bariklana
Fi Sya’ban,
Wa Balighna li Ramadan
Arti dari Lirik Pujian Bulan Sya’ban
Berikut merupakan arti dari teks pujian di atas.
Duhai Allah, berkahilah kami
pada bulan Sya’ban
dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.
Pengertian Pujian Jelang Sholat
Menurut situs resmi Nahdlatul Ulama mengatakan bahwa Puji-pujian dilantunkan di musala, langgar atau masjid merupakan nyanyian puitis yang bernuansa keagamaan.
Jamaah biasanya akan melantukan Puji-pujian tersebut secara bersama-sama menjelang shalat Subuh, Dzhur, Ashar, Maghrib atau Isya sembari menanti datangnya anggota masyarakat lain yang turut mendirikan shalat berjamaah.
Puji-pujian tersebut ada yang menggunakan bahasa Arab maupun bahasa daerah. Mungkin berkat susunannya yang ritmis, masyarakat menjadi mudah menghafal puji-pujian dan menyebar dari satu musala atau masjid ke musala lainnya.
Pujian biasanya terdiri dari berbagai tema keagamaan. Ada tema tentang doa-doa seperti doa sapu jagad, doa saat bulan Sya’ban dan lain-lain. Ada juga yang bertema petuah-petuah baik yang akan memberikan inspirasi pendengarnya untuk berbuat baik. Dan banyak pula yang berupa sholawat-sholawat yang disampaikan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Saat ini sudah banyak berkembang khazanah pujian di tanah air. Ini tidak lepas dari perkembangan kegemaran masyarakat untuk datang dalam majelis-majelis sholawat yang marak akhir-akhir ini. Di dalam majelis Sholawat biasanya diselingi syiiran yang berisi petuah-petuah baik yang dibawahkan dengan ringan sehingga menarik jamaah untuk mengikutinya.
Hal tersebut menjadikan pujian-pujian di berkembang dari sisi liriknya, nadanya hingga bahasanya yang menyesuaikan perkembangan zaman.
Waktu Pelantunan Pujian Bulan Sya’ban
Pujian Sya’ban dilantunkan mulai awal bulan Sya’ban. Masyarakat akan melantunkan Pujian ini pertama kali saat sesudah adzan shalat Magrib di malam pertama bulan Sya’ban. Pelantunan pujian ini tidak menunggu sidang istbat sebagaimana pujian Bulan Ramadan.
Pujian ini dilantunkan setiap sesudah adzan dan sebelum iqamat shalat wajib lima waktu selama bulan Sya’ban.
Biasanya juga dilantunkan saat ada acara-acara resmi yang bernuansa keagamaan selama bulan Sya’ban. Seperti pengajian umum, pertemuan organisasi Islam dan lain-lain.
Membuat Kangen Pendengarnya
Siapapun kamu yang pernah tinggal di sepanjang pantura Jawa kamu akan mendengarkan pujian ini sepanjang jalan selama bulan Sya’ban. Ketika kamu mendengarkan maka kamu akan merasakan betapa syahdunya bulan-bulan menjelang puasa ini.
Saat saya sebagai perantau saya selalu menyempatkan mudik pada bulan Sya’ban demi menikmati lantunan pujian-pujian bulan Sya’ban ini. Saya selalu kangen dengan suara langgar, mushola dan masjid berlomba melantunkannya. Ya Allah, saya kangen rumah dengan segala kesederhanaan dan kehikmadan menikmati bulanmu yang mulia ini.
Untuk kamu yang tahun ini tidak dapat menikmati silaturahim ke rumah, tetaplah sabar. Berdoalah semoga di tahun depan kita bisa sama-sama menikmati bulan Sya’ban, bulan Syakban, bulan Puasa serta hari raya idul fitri di kampung halaman tercinta.
Pada bulan ini juga diperingati hari Isra’ Mi’raj yang merupakan peringatan atas peristiwa penting bagi umat Islam, yaitu perjalanan Nabi dari Makkah ke Masjidil Aqsa dan naik hingga ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Salat lima waktu.
Dapatkan informasi lainnya melalui Google News